Kehidupan Mahasiswa Indonesia di Delft Belanda

Table of Contents
kehidupan mahasiswa Indonesia di Delft
Delf, Belanda. Foto milik www.jalansitu.com.

Kehidupan mahasiswa Indonesia di Delft Belanda yang seru telah dituntaskan si emesh selama 6 bulan. Hal itu merupakan bagian dari program beasiswa S2 nya. Jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Delft termasuk banyak dibandingkan dengan kota lain di Eropa, khususnya untuk jurusan teknik.

Selain belajar, si emesh tentu saja menyempatkan diri untuk jalan-jalan. Salah satu keuntungan beasiswa yang berasal dari Uni Eropa adalah ada beberapa program jalan-jalan untuk awardee. Awardee juga dianjurkan untuk lebih mengenal kehidupan masyarakat Eropa.

Kehidupan Mahasiswa Indonesia di Delft Belanda

Mengikuti program dari pemberi dana, si emesh pindah dari Praha (Ceko) ke Delft pada semester genap, yaitu pada akhir Januari 2025, lalu pindah ke Leeuwarden (Belanda) pada bulan Juni 2025 dan pindah ke Ghent (Belgia) pada bulan September 2025. 

Berikut ini ada beberapa catatan tentang kehidupan mahasiswa Indonesia di Delft Belanda yang bisa dibagi ke teman-teman, yang mungkin akan segera kuliah di Delft.

1. Tempat Tinggal

Si emesh memulai persiapan untuk pindah beberapa minggu sebelumnya karena harus war apartemen secara online. Jadi di Eropa itu, umumnya mahasiswa tinggal di apartemen. War ini harus diikuti supaya bisa mendapatkan apartemen mahasiswa dengan fasilitas dan lokasi terbaik tapi harga sewanya termurah. Kalau mengikuti harga normal untuk masyarakat umum, harga sewa apartemen di Delft tentu saja mahal. 

Alhamdulillah, si emesh dapat kamar yang sangat luas untuk dirinya sendiri (tidak sharing). Bahkan untuk 2 orang pun masih luas. Kamar ini dilengkapi dengan kamar mandi sendiri (tidak sharing), tempat tidur yang lega, lemari, meja belajar, sofa dan balkon yang nyaman untuk nongkrong. Khusus untuk dapur digunakan sharing dengan kamar sebelah, yang kebetulan teman akrab si emesh dari negara lain. Dapurnya ini juga luas sehingga bisa digunakan untuk ngumpul dan makan bersama teman-teman dari berbagai negara.

Nah, jadi tempat tinggal mahasiswa di Eropa itu tidak selalu kecil memelas, tapi bisa juga luas dan menyenangkan dengan harga yang tetap terjangkau. Kuncinya ada pada war apartemen tersebut. Untuk informasi apartemennya bisa dilihat di website atau ditanyakan ke pusat informasi kampus masing-masing.

2. Tempat Belajar

Meski kamar apartemennya sangat nyaman, tapi untuk belajar, si emesh pindah-pindah lokasi agar tidak bosan. Salah satu lokasi belajar favorit si emesh adalah perpustakaan TU Delft. Sebagai informasi, si emesh tidak kuliah di TU Delft. Mahasiswa yang ingin kuliah di TU Delft bisa mengusahakannya melalui LPDP. TU Delft merupakan salah satu kampus dengan jurusan teknik terbaik di dunia.

Berbeda dengan mahasiswa di Jogja yang banyak nugas di kafe, mahasiswa Delft belajar di apartemen atau di perpustakaan kampus. Jadi tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun, kecuali jajan di kantin. Perpustakaan di kampus-kampus Belanda buka hingga malam dengan perlengkapan yang memadai, termasuk monitor komputer yang lebar supaya mata tidak mudah lelah.

Suasananya benar-benar suasana belajar meski padat pengunjung sehingga membuat mahasiswa betah berlama-lama. Selain mahasiswa, masyarakat umum sekitar juga bebas masuk dan belajar di perpustakaan tersebut. Salah satu unsur penunjang negara maju yang patut ditiru adalah tersedianya fasilitas belajar secara luas.

3. Jalan-jalan

Selama di Delft, paling-paling si emesh jalan ke supermarket, sekitaran Stadhuis atau Nieuwe dan taman-taman lainnya yang dapat dijangkau menggunakan sepeda. Delft ini kota yang kecil saja. Kalau ingin berwisata, si emesh naik kereta api ke Den Haag dengan jarak tempuh enggak sampai setengah jam. 

Si emesh juga main ke kota-kota lain seperti Amsterdam, Uttrech, Groningen, Wageningen, Leiden dan sebagainya yang terhubung dengan kereta api atau bus. Selama di Delft, si emesh juga mendapat kesempatan studi ekskursi di Nantes (Prancis) naik bus.

4. Pertemanan

Sebenarnya PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Delft ini lebih aktif dibandingkan dengan Praha karena jumlah mahasiswa Indonesia di Delft memang jauh lebih banyak. Si emesh juga beberapa kali datang di acara PPI namun si emesh yang pendiam ini tidak aktif di PPI. Apalagi durasi tinggal di Delft hanya 6 bulan. Si emesh hanya akrab dengan mahasiswa Indonesia yang sama-sama kuliah di IHE Delft.

Si emesh juga banyak mendapat support dari sesama awardee dari berbagai negara di program yang sama dengan si emesh. Apalagi mata kuliah di IHE menggunakan sistem blok sehingga harus tuntas di setiap mata kuliah agar bisa lanjut. Jadi waktunya sudah habis untuk belajar. Kemampuan orang beda-beda sehingga tidak semua orang bisa melakukan multi activities.

Demikianlah sekelumit kehidupan mahasiswa Indonesia di Delft Belanda. Semoga memberikan sedikit gambaran untuk teman-teman yang akan berangkat ke Delft. Foto-foto dan video tentang Delft ada di Instagram jalansitu.

4 comments

Thank you for your comment. It will appear soon.
Comment Author Avatar
November 6, 2025 at 2:37 PM Delete
Pengalaman yang berharga dan seru
Perpustakaannya seperti apa ya, kok saya penasaran banget
Comment Author Avatar
November 25, 2025 at 1:28 PM Delete
Sudah ditulis ya, silakan dibaca. Terima kasih atas kunjungannya :)
Comment Author Avatar
November 10, 2025 at 3:51 PM Delete
masih punya impian nanti keturunanku di luar negeri, gak usah balik ke indonesia lagi :D
Comment Author Avatar
November 25, 2025 at 1:29 PM Delete
Kalau kangen bagaimana? Atau ikut pindah? :)