Dari Spanyol Ke Belgia Terdampar di Prancis Gara-gara Drone
![]() |
| Dari Spanyol ke Belgia terdampar di Prancis. Foto milik www.jalansitu.com. |
Cerita dari Spanyol ke Belgia terdampar di Prancis gara-gara drone ini merupakan pengalaman tak terduga dan langka sehingga wajib dicatat di blog Jalansitu sebagai kenang-kenangan. Hari itu, tanggal 4 November 2025 jam 02.48 WIB dini hari, di si emesh Whatsapp kalau pesawatnya sudah mendarat. Tapi pesawatnya tidak mendapat di Bandara Charleroi, Belgia, seperti seharusnya, melainkan di Bandara Paris-Beauvais, Prancis. Ada apa?
Sambil kucek-kucek mata karena mengantuk, si mamah mencari informasi di internet. Ternyata ada drone yang mencurigakan di sekitar bandara Charleroi. Perjalanan panjang untuk kembali ke Ghent, tujuan akhir si emesh pun dimulai.
Akhir Liburan yang Menyenangkan di Barcelona, Spanyol
Si emesh traveling ke Barcelona, Spanyol, bersama temannya dari Nepal dan Mexico, sesama awardee. Si emesh memang memiliki lebih banyak teman asing daripada sesama orang Indonesia selama kuliah karena beasiswanya berasal dari Eropa.
Si emesh pernah solo traveling ke Barcelona dari Boras, Swedia, pada tahun 2023. Si emesh yang pendiam ini memang sering tidak terduga sehingga membuat mamah dan papah kaget. Si emesh baru memberitahu ketika sudah sampai di sebuah pantai di Barcelona dini hari.
Pada bulan November 2025 lalu, si emesh minta izin dulu dan menjelaskan kalau akan bepergian dengan teman-temannya. Di Barcelona, mereka juga akan disambut oleh temannya orang Nepal tersebut sehingga mamah sedikit tenang. Mereka berangkat dari Ghent, Belgia.
Liburan tersebut sangat mengesankan dengan adanya teman orang Nepal yang tinggal Barcelona itu. Dia berperan sebagai pemandu yang menyenangkan sepanjang 3 hari liburan.
Ryan Air Mendarat di Paris-Beauvais (Prancis) Paris
Si emesh dan teman-temannya menggunakan pesawat low budget Ryan Air. Si emesh bercerita bahwa tidak ada sesuatu yang aneh atau mengganggu dari keberangkatan di Bnadara El Prat Barcelona (BCN) dan selama perjalanan. Ketika akan mendarat, pilot menyampaikan sebuah pengumuman bahwa mereka akan mendarat di Paris-Beauvais tapi tanpa alasan jelas. Pendaratan berjalan mulus, tidak ada tindakan darurat apa pun.
Sesampainya di darat, penumpang harus menunggu cukup lama di dalam pesawat. Si emesh melihat bahwa ada diskusi bolak-balik antara crew pesawat dan crew darat. Jadwal mendarat yang tidak semestinya ini tentu membuat crew darat sedikit kerepotan. Setelah lama menunggu, ternyata pesawat tidak melanjutkan perjalanan. Penumpang malah diminta turun ke ruang tunggu.
Di ruang tunggu juga tidak dijelaskan secara rinci tentang penyebab pendaratan tersebut. Namun para penumpang sudah mulai mengetahuinya dari internet. Crew maskapai menjelaskan bahwa perjalanan terpaksa dilanjutkan menggunakan bus.
Naik Bus dari Paris-Beauvais (Prancis) ke Brussels (Belgia)
Mendatangkan bus secara mendadak untuk lintas negara tentu butuh waktu. Meski namanya Bandara Paris-Beauvais (BVA) tapi letaknya tidak benar-benar di Kota Paris, melainkan 75 km dari Paris. Karena itu penumpang harus menunggu sangat lama. Tidak seperti pesawat low budget Indonesia yang masih memberi wafer dan air mineral gelas jika ada penundaan, penumpang Ryan Air tidak diberi apa-apa. Si emesh sudah mengajukan klaim tapi balasannya akan diberikan dalam 6 minggu (saat artikel ini ditulis belum 6 minggu).
Akhirnya, pada jam 06:29 WIB bus yang disediakan maskapai datang. Perlu waktu sekitar 3,5 jam untuk mencapai Brussels. Dari Brussels, si emesh harus pindah ke stasiun untuk naik kereta ke Ghent. Waktu tempuhnya sekitar satu jam. Terbayang capeknya. Sebenarnya si emesh bisa saja naik bus dari Paris-Beauvais langsung ke Gent dengan waktu tempuh lebih singkat. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya ikut pengaturan dari maskapai.
Mengapa Drone Tidak Boleh Terbang di Sekitar Bandara?
Drone sebagaimana layang-layang tidak boleh diterbangkan di sekitar bandara hingga radius beberapa kilometer karena di luar kendali ATC (Air Traffic Control). Ini dapat menyebabkan kecelakaan yang berakibat fatal.
Apalagi sebelumnya drone misterius juga muncul dekat fasilitas militer negara-negara NATO. Bahkan beberapa waktu kemudian, drone juga tampak di dekat pembangkit tenaga nuklir Doel, Belgia. Pada dasarnya, otoritas bandara berhak menghentikan semua kegiatan jika ada ancaman bahaya seperti drone tak dikenal tersebut.
Pengalaman dari Spanyol ke Belgia terdampar di Prancis gara-gara drone ini mengingatkan kita semua untuk tidak lupa berdoa sebelum bepergian karena apa pun bisa terjadi. Semoga bermanfaat.


Post a Comment