Rekomendasi Outfit Wanita Kuliah Eropa
![]() |
Rekomendasi outfit wanita untuk kuliah di Eropa. Jaket kulit ini beli diskon di H&M Swedia. Foto milik jalansitu.com/ |
Rekomendasi outfit wanita untuk kuliah di luar negeri ini banyak ditanyakan. Hal ini terkait dengan keterbatasan dana dan baggage allowance sehingga outfit yang dibawa harus diseleksi. Si emesh punya pengalaman 2 periode kuliah ke Eropa. Pada pengalaman pertama, banyak outfit yang kurang tepat sehingga pada periode kedua bisa melakukan persiapan yang lebih baik. Oya, si emesh mengenakan hijab.
Cuaca di Eropa
Eropa mengalami 4 musim, yaitu musim dingin, semi, panas dan gugur. Namun tingkat suhu di tiap negara tidak sama. Negara-negara di Eropa membentang dari selatan ke utara. Di musim dingin misalnya, Praha tidak bersalju terus-menerus, bahkan saljunya tipis saja.
Sedangkan di Swedia, saljunya tebal sekali. Kondisi bersalju di Swedia berlangsung cukup lama hingga Januari. Bahkan ketika pesawat si emesh mendapat di Gothenburg pada awal Januari sempat terkena badai salju. Perbedaan Gothenburg dan Praha ini karena Ceko berada di selatan sedangkan Swedia jauh di utara.
Sering kali, begitu tahu akan ke Eropa, orang hanya fokus pada musim dingin. Padahal ada musim panas yang mataharinya menyengat. Selain itu ada musim angin. Beberapa wilayah di Belanda, Belgia hingga Prancis mendapatkan hembusan angin yang cukup kencang di bulan-bulan tertentu, misalnya Mei dan Juni. Hembusan angin ini terasa dingin.
Meski beberapa wilayah mengalami salju tebal dan kita berasal dari negara tropis, tapi Allah itu maha hebat. Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri asal kita mau berusaha, yaitu tidak memanjakan tubuh dengan meringkuk seharian. Nikmati saljunya karena perjuangan kita selama ini kan untuk sampai di situ.
Ketika pertama kali ke Eropa, yaitu Swedia, salju benar-benar tebal sehingga pandangan terbatas. Tiap apartemen di Eropa dilengkapi dengan pemanas. Tapi rasanya pemanas saat itu tidak cukup menghangatkan. Akibatnya, pada malam pertama si emesh tidak bisa tidur. Entah karena dingin atau jet lag. Malam kedua juga belum nyaman. Setelah malam ketiga dan seterusnya, barulah merasa nyaman.
Untuk mempercepat adaptasi tubuh, tak perlu takut keluar apartemen. Kenakan baju dan sepatu yang sesuai, lalu bismillah keluar. Si emesh juga begitu, tetap ke kampus meski kaki melesak ke dalam salju beberapa sentimeter. Hanya dalam hitungan hari, tubuh mampu beradaptasi. Tubuh akan tetap dingin tapi sampai menggigil dan kram.
Outfit yang Sesuai untuk Kuliah di Eropa
Baju untuk kuliah di Eropa itu bebas. Tapi sebagai pendatang, tampilkanlah pribadi yang sopan melalui outfit agar orang lain (orang asing dan warga setempat) menghargai kita juga. Tidak perlu sok asik. Jika berhijab, tetaplah berhijab.
Untuk musim dingin, ada tempat untuk menggantungkan jaket tebal. Sedangkan di musim semi, panas dan gugur, banyak bangunan yang tidak dilengkapi dengan AC. Jadi, pemilihan outfit itu tidak hanya penting di musim dingin tapi juga di musim panas.
Karena banyak bangunan yang tanpa AC, suasana menjadi gerah sehingga banyak yang mengenakan busana agak terbuka. Bagi orang Indonesia yang tidak terbiasa mengenakan baju terbuka, apalagi yang mengenakan hijab, bahan baju yang menyerap keringat menjadi sangat penting. Baju dan hijab dengan bahan katun, agak tipis dan tidak perlu disetrika merupakan pilihan yang tepat.
Sedangkan sepatu yang cocok dikenakan ketika tidak bersalju adalah sneakers dan semacamnya. Di Eropa, masyarakat biasa menggunakan transportasi umum karena mudah dan murah. Biasanya mahasiswa memiliki kartu berlangganan. Karena itu, mahasiswa harus jalan kaki dari aparteman ke halte atau stasiun dan sebaliknya. Di Belanda, mahasiswa bisa menyewa sepeda sehingga tetap butuh sepatu yang nyaman.
Jika sedang bersalju, perlu sepatu boots dengan sol yang tahan air dan tidak licin. Sepatu ini akan melindungi kaki dari basah agar terhindar dari masuk angin dan terpeleset.
Outfit yang Perlu Dibawa dari Indonesia untuk Kuliah di Eropa
Nah, kita sudah sampai di bagian yang paling penting, yaitu rekomendasi outfit wanita untuk kuliah di Eropa yang wajib dibawa dan yang sebaiknya tidak dibawa.
1. Atasan
Berdasarkan pengalaman si emesh, lebih baik membawa baju summer dari Indonesia karena bahan katun dari Indonesia lebih adem. Kami tidak secara spesifik mempersiapkan baju katun dari merek tertentu. Baju yang murah-murah di Shopee pun masih adem dan nyaman kalau katun Indonesia.
Yang tak kalah penting adalah pilih atasan yang bisa langsung dipakai tanpa disetrika. Jika ada baju yang butuh setrika tapi males setrika, ada triknya nih. Biasanya apartemen di Eropa sudah dilengkapi dengan mesin laundry dan pengering yang panas itu. Setelah dikeluarkan dari pengering, cepat-cepatlah baju dilipat yang rapi tanpa perlu menunggu dingin, baru kemudian disimpan. Hasilnya akan seperti habis disetrika. Jika tidak langsung dilipat rapi, nanti pas waktunya disetrika setrika bakal susah.
Pilih yang tidak terlalu tebal. Di musim dingin, baju-baju ini masih bisa dipakai dengan tambahan dalaman heattech dan jaket tebal. Sedangkan baju-baju yang dijual di Eropa terasa lebih panas meski juga berbahan katun.
2. Bawahan
Untuk bawahan wanita tidak ada rekomendasi khusus karena si emesh membawa jeans, celana kain dan rok panjang juga. Si emesh paling suka mengenakan celana kain karena nyaman dan mudah dicuci. Rok panjang sering dikenakan kalau jalan-jalan dengan teman-temannya. Jika membawa jeans, kenakan ketika berangkat dari Jakarta ke Eropa agar tidak memenuhi koper.
3. Dress
Kalau ini pilihan bagi yang suka. Si emesh tidak membawa dress tapi membeli di Praha untuk menonton opera. Tapi si emesh membawa kebaya dan jarik instan untuk jaga-jaga saja jika ada malam kebudayaan atau semacamnya.
4. Baju Dalam
Baju dalam bebas, tapi untuk musim dingin jalan lupa membawa dalaman heattech, baik atasan lengan panjang maupun legging (long john). Kami membeli dalaman heattech di Uniqlo Indonesia karena di Eropa agak susah mencari yang cocok. Ketebalan heattech bermacam-macam, dari yang biasa hingga ultra hangat.
Sebelum membeli heattech, ketahui dulu rata-rata suhu dingin di negara tujuan. Contohnya di Boras, Swedia, suhu bisa mencapai -20°C, bahkan lebih rendah lagi di wilayah Swedia lainnya. Karena itu kami membeli 2 set ultra hangat dan 3 set untuk suhu dingin yang tidak ekstrem. Sementara di Praha jarang banget di bawah -10°C.
5. Baju Hangat atau Jaket
Si emesh punya beberapa baju hangat di Eropa, yaitu jaket rajut, coat kain, leather dan pufftech. Semuanya beli di Eropa. Yang rajut tipis saja untuk kuliah beli di Belanda. Coat kainnya beli second di Swedia, cakep banget motif kotak-kotak. Jaket leather-nya keren kayak rock star beli di H&M Swedia waktu diskon end season murah banget. Pufftech beli di toko New Yorker di Praha.
Dulu si emesh pernah bawa dari Indonesia, beli second di Shopee. Jaketnya tebal banget, berat, ada bulu-bulunya di bagian kerah. Waktu di dry clean butuh waktu lama. Jaket ini dibawa ke Swedia, menuh-menuhin koper meski sudah divakum tapi jarang dipakai. Akhirnya waktu ke Ceko, jaket tebal ini tidak dibawa.
Menurut kami, untuk cuaca yang ekstrem di Eropa utara, yang penting bukan tebal atau beratnya jaket tersebut melainkan apakah bahannya mampu menghangatkan. Jaket dengan kerah bulu-bulu yang tidak dibawa lagi oleh si emesh itu berat dan tebal tapi malah menyusahkan pergerakan. Sebenarnya di Uniqlo banyak pufftech yang bisa dikempisin banget, ringan dan ampuh menghangatkan. Tapi harganya lumayan juga heheee.
6. Sepatu
Sepatu itu penting banget di Eropa karena kemana-mana jalan kaki. Tapi sepatu juga bikin koper penuh. Saran si emesh, tidak usah beli sepatu baru. Pakai sepatu yang sudah dipunyai saja dari Indonesia. Kalau mau beli sepatu, di Eropa saja bagus-bagus dan harganya tidak lebih mahal dari Indonesia untuk brand kenamaan asal pas diskon. Second juga bagus-bagus. Si emesh beli sepatu boots second cakep banget.
7. Syal
Syal ini wajib walau cuma satu atau dua tapi harus ada. Menutup leher adalah cara menghangatkan diri yang ampuh.
8. Kupluk
Belilah satu atau dua kupluk rajut. Selain cakep buat foto-foto, kupluk rajut dapat ditarik untuk menutup telinga jika udara terlalu dingin. Kupluk banyak di Shopee.
9. Kaos Kaki
Kaos kaki wajib bawa beberapa pasang karena di musim dingin untuk menghangatkan kaki, sementara di musim panas untuk melindungi kaki agar tidak mudah capek atau bahkan lecet karena jalan kaki terus. Pilih yang bahannya nyaman di kaki dan tidak terlalu fitted.
10. Sarung Tangan
Sarung tangan dibutuhkan di musim dingin yang benar-benar dingin. Sarung tangan yang paling disukai si emesh itu dari bahan suede yang empuk, beli di Uniqlo.
11. Baju Santai
Baju santai bebas, yang paling disukai saja, agar istirahatnya benar-benar puas.
Demikian rekomendasi outfit wanita untuk kuliah di Eropa dari kami. Intinya, tujuan kita ke Eropa adalah untuk belajar sehingga tidak perlu terlalu cemas soal outfit. Eropa mungkin mahal untuk beberapa hal, tapi untuk urusan outfit tidak semahal yang kita bayangkan.
Post a Comment