Leeuwarden Friesland Belanda yang Sepi untuk Slow Living

Table of Contents
leeuwarden, Fryslan, Belanda
Leeuwarden, Friesland, Belanda. Foto milik www.jalansitu.com.

Artikel tentang Leeuwarden, Friesland, Belanda yang sepi untuk slow living ini sebagai selingan dari rangkaian artikel tentang administrasi beasiswa luar negeri biar enggak bosan. Cerita ini berdasarkan pengalaman si emesh tinggal di Leeuwarden selama 2 bulan.

Alasan ke Leeuwaarden, Friesland, Belanda

Jadi, si emesh tinggal di Leeuwardeen selama 2 bulan untuk kerja magang, sebagai salah satu program dari pemberi beasiswanya. Magang di perusahaan ini tidak dibayar karena si emesh sudah menerima stipend dari pemberi beasiswa. Jadi tidak bisa double. 

Lagipula, residence permit si emesh hanya untuk kuliah, bukan kerja. Barulah setelah lulus, si emesh boleh mengajukan permit kerja. Namun tujuan utama ke Belanda adalah untuk belajar. Peluang-peluang lainnya belum dipikirkan.

Si emesh magang di sebuah perusahaan di Sneek, setengah jam naik kereta dari Leeuwarden. Sneek lebih sepi daripada Leeuwarden sehingga si emesh memilih tinggal di Leeuwarden.

Sekilas tentang Leeuwarden, Friesland, Belanda

Kemungkinan besar orang Indonesia kurang mengenal Leeuwarden. Leeuwarden adalah satu satu kota di Provinsi Friesland atau Fryslan. Mungkin banyak yang membatin seperti kenal nama Friesland. Ya, di Friesland ada sebuah perusahaan yang terkenal bernama FrieslandCampina. Produknya yang terkenal di Indonesia adalah es krim Campina dan Susu Bendera (Frisian Flag). Buat para pemburu beasiswa, Friesland memiliki universitas terbaik di dunia untuk jurusan teknologi pangan, yaitu Universitas Wageningen.

Leeuwarden dikelilingi oleh area persawahan yang luas dan tampak sapi di mana-mana. Kerennya, kota kecil ini mendapatkan gelar European Capital of Culture tahun 2018. Kota ini sudah dihuni sejak abad ke-2 Masehi tapi bukti tertulis baru ditemukan pada tahun 1285 dalam peninggalan bersejarah milik Jerman.

Di Leeuwarden terdapat salah satu komunitas Yahudi tertua di Belanda. Namun si emesh yang mengenakan jilbab tidak menghadapi kendala. Tetaplah berhijab di mana pun berada, insya Allah ada perlindungan dari Allah Swt. Jangan sampai hal itu menghambat keinginan untuk belajar. Orang Islam harus menjadi bagian dari kemajuan ilmu pengetahuan.

Keseharian Warga Leeuwarden

Jika akan tinggal di sana harus paham tentang keseharian warga Leeuwarden, Friesland, Belanda yang sepi untuk slow living ini. Jika tidak tahu, bisa-bisa kelaparan karena toko-toko hanya buka sebentar. Kehidupan Leeuwarden bahkan lebih santai dibandingkan dengan kota-kota favorit di Indonesia, seperti Yogyakarta atau Boyolali. 

Umumnya kegiatan ekonomi warga dimulai pada jam 08.00 - 09.00 waktu setempat. Lalu toko-toko tutup antara jam 17.00 - 18.00. Malam hari tidak ada toko buka. Jika ada yang buka, mungkin di sepanjang jalan yang tidak dilalui si emesh. Karena toko buka bersamaan dengan jam kantor, maka si emesh hanya bisa belanja bahan makanan seminggu sekali di akhir pekan.

Uniknya, di hari Minggu juga tidak ada pasar seni, pasar murah atau semacamnya. Jadi memang tidak banyak kemeriahan di sana. Di hari Minggu, warga jalan-jalan, main di taman, nongkrong di emperan restoran atau melakukan hal-hal santai lainnya. Kebanyakan warga Leeuwarden bekerja di industri di kota-kota sebelah sehingga malam hari dan akhir pekan digunakan untuk istirahat.

Alat Transportasi di Leeuwarden

Sepeda dan transportasi umum merupakan alat transportasi utama di Belanda. Selama di Leeuwarden, si emesh punya 2 sepeda sewaan. Satu sepeda digunakan untuk bepergian di seputar Leeuwarden dan bolak-balik antara apartemen dan stasiun kereta api dan satu sepeda lagi untuk bolak-balik dari stasiun dan kantor tempat magang di Sneek. Sepeda ini ada asuransinya supaya tidak ribet kalau dicuri orang. 

Lain kali kami buatkan artikel tentang cara menyewa sepeda di Belanda untuk pelajar atau bukan turis. Sepeda sangat menghemat waktu, tenang dan biaya karena transportasi umum tidak semurah dan semudah di Ceko.

De Deadenwacht, Monumen Penjaga Kematian di Leeuwarden

Monumen yang didirikan tahun 1993 ini terletak di Rengerspark, Leeuwarden. Monumen ini didirikan untuk mengenang 168 prajurit Hindia Belanda dari Friesland yang tewas di Nugini antara tahun 1945-1962. Di bagian belakang patung ini ada prasasti nama-nama, tanggal lahir, tanggal wafat dan daerah asal tentara Kerajaan Belada yang gugur tersebut. Patung ini pernah rusak karena vandalisme, bahkan pernah roboh. Tapi sekarang sudah berdiri lagi.

Kehidupan di Leeuwarden, Friesland, Belanda yang sepi untuk slow living ini terlihat membosankan tapi si emesh senang karena suasananya tenang dan udaranya bersih. Jika ingin sesekali merasakan suasana kota besar, tinggal naik kereta api setengah jam ke Groningen. Demikian sekelumit kisah tentang Leeuwarden. Untuk foto-foto Leeuwarden yang lebih jelas, silakan dilihat di Instagram jalansitu.

Sumber sejarah: wikipedia.com dan 4en5mei.nl.

Post a Comment