Cara Membuat Paspor di Yogyakarta
![]() |
Cara Membuat Paspor di Yogyakarta. Foto adalah UKK UGM. Foto milik jalansitu.com. |
Cara membuat paspor di Yogyakarta sebenarnya mudah tapi antriannya makin hari makin panjang. Antusiasme masyarakat makin lama makin tinggi untuk bepergian ke luar negeri, baik untuk umroh, belajar maupun liburan. Bahkan salah satu prinsip masyarakat sekarang adalah yang penting punya paspor aja dulu karena rezeki tidak ada yang tahu.
Banyaknya Orang Jogja Membuat Paspor
Meski bukan kota Metropolitan, minat orang Jogja membuat paspor sangat tinggi karena Yogyakarta merupakan kota pariwisata dan pelajar. Sebagai kota pariwisata, Yogyakarta tidak hanya menerima wisatawan namun juga banyak yang pergi ke luar negeri untuk urusan pariwisata, antara lain menjalin kerja sama keagenan wisata, pertukaran seni dan budaya, promosi produk kreatif, serta tentu saja untuk kerja sama akademik dan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.
Jadi meskipun Yogyakarta kelihatan santai sehingga banyak orang ingin slow living di sini, tapi frekuensi orang Jogja ke luar negeri cukup tinggi. Jika pun tidak banyak terlihat, itu karena penerbangan dari YIA (Yogyakarta International Airport) terbatas. Sebagian besar warga pergi ke luar negeri melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang. Karena itu antrian di Kanim Yogyakarta cukup panjang.
Cara Daftar Pembuatan Paspor
Cara daftar ini berlaku secara nasional dan bisa dibaca lebih detil di website imigrasi.go.id. Namun kami ingin berbagi pengalaman kami sendiri.
Berikut ini adalah cara daftar pembuat paspor untuk orang dewasa dengan keperluan umum secara online. Secara offline atau manual juga bisa, tapi kami sudah lupa cara buatnya untuk paspor pertama kami dulu. Kami juga pernah membuat paspor untuk balita, tapi maaf sudah lupa caranya karena sudah lama dan peraturan mungkin sudah berubah.
- Unduh aplikasi M-Paspor.
- Daftar akun dengan email.
- Klik "Masuk".
- Isi data.
- Pilih lokasi pembuatan paspor.
- Pilih tanggal dan waktu kedatangan di lokasi pembuatan paspor.
- Lakukan pembayaran.
Lokasi Pembuatan Paspor di Yogyarkarta
- Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, Jalan Raya Solo - Yogyakarta Km 10 atau dekat Bandara Adi Sutjipto.
- Unit Kerja Kantor Imigrasi UGM, Bulaksumur F12, untuk civitas akademia UGM.
- Unit Kerja Kantor Imigrasi (UKK) Kulonprogo, Jl. KH Ahmad Dahlan km 2 Wates.
- Unit Layanan Paspor (ULP) Bantul, Mal Pelayanan Publik DPMPTSP Bantul.
- Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Yogyakarta.
- Unit Layanan Paspor (ULP) Lippo Plaza Yogyakarta.
Alamat di atas mungkin berubah, kecuali Kanim. Pengalaman kami hanya di UKK UGM dan ULP Lippo Plaza. Dari dua lokasi itu lebih enak di Lippo sih karena lebih cepat pelayanannya.
Syarat atau Dokumen Pembuatan Paspor
Syarat ini berlalu secara nasional, yaitu:
- KTP
- KK
- Akta kelahiran.
- Akta kematian.
- Buku nikah.
- Ijazah.
- Surat baptis (harus ada nama, tempat dan tanggal lahir, serta nama orang tua).
- Surat ganti nama bagi yang ganti nama.
Nanti jika sudah punya paspor, perpanjangannya jangan telat supaya nggak ribet dari awal lagi.
Biaya Pembuatan Paspor
Ada 3 macam paspor dengan biaya berbeda, yaitu:
- Paspor biasa: Rp350.000.
- Paspor elektronik: Rp650.000.
- Paspor sehari jadi: Rp1.000.000.
Jika Pernah Punya Paspor, Jangan Bohong!
Kami pertama punya paspor sudah lama sekali di suatu kota (bukan Yogyakarta) untuk urusan liburan dan pekerjaan. Selama itu, kami sempat kehilangan tas di dalam mobil yang berisi paspor (dicuri) dan segera kami laporkan ke polisi. Lalu kami pindah dan lama tidak ke luar negeri.
Lama setelah itu, kami perlu ke luar negeri lagi. Karena malas mengumpulkan berkas lama dan paspor juga sudah kedaluwarsa cukup lama, kami pun mengajukan pembuatan baru. Eh, ternyata waktu diproses ketahuan loh. Jadi, data di Imigrasi Indonesia itu rapi, mendingan kita terus terang saja dan jangan malas mengumpulkan berkas, termasuk berkas laporan kehilangan dari Kepolisian. Kalau misalnya berkas lama hilang, ikuti saja petunjuk dari petugas.
Setelah masa berlaku paspor kami habis lagi, kami lupa tidak memperpanjang paspor karena kesibukan mengurus keluarga dan pandemi. Ketika sedang di Jogja setelah pandemi, kami menyempatkan diri untuk mengurusnya. Alhamdulillah Imigrasi Indonesia sudah banyak berubah sehingga antrian dapat dilakukan secara online.
Proses Pembuatan Paspor
Cara membuat paspor perlu dijelaskan panjang lebar prosesnya tapi durasinya tidak lama. Kalau di Lippo sekitar setengah jam termasuk antri, mengisi formulir dan wawancara. Kalau di UGM agak lama karena sesekali disela dosen atau keluarga dosen yang sibuk.
1. Datang Lebih Awal dari Jadwal
Ketika datang ke lokasi sesuai dengan pendaftaran, yang pertama dilakukan adalah lapor ke petugas jika sudah datang untuk mendapatkan nomor antrian.
2. Mengisi Formulir
Petugas akan memberi dokumen yang detail dan panjang untuk diisi secara manual, jadi jangan lupa bawa pena, materai dan lem. Jika lupa bawa pena, disediakan petugas tapi gantian dengan orang lain. Jika lupa bawa materai, beli di dekat Lippo. Kalau di ULP UGM agak jauh. Jika lupa bawa lem, jilat saja materainya. Formulir akan diperiksa petugas di depan dulu sebelum diberikan pada pewawancara.
3. Wawancara
Pemohon tidak perlu berbelit-belit atau mengarang cerita. Bilang saja mau liburan, umroh atau yang lainnya sesuai dengan niat membuat paspor. Tidak masalah jika waktu bepergian belum ditentukan. Yang penting jangan bohong. Wawancara ini sekalian ambil sidik jari dan foto.
4. Pengambilan Paspor
Selesai wawancara, pemohon akan diberi tanda terima pengumpulan berkas yang dapat digunakan untuk pengambilan paspor sekitar seminggu setelah wawancara. Di tanda terima tersebut dituliskan tanggal pengambilannya. Di tanggal tersebut, tidak ada hal lain yang dilakukan kecuali mengambil paspor dan tanda tangan bahwa paspor sudah diambil.
Karena prosesnya semudah itu, maka banyak yang berinisiatif segera membuat paspor saja sebagai persiapan kalau tiba-tiba ada rezeki untuk ke luar negeri.
Tip Untuk Mendapatkan Kuota Pembuatan Paspor
Yang membuat paspor agak sulit didapatkan adalah kuota pelayanan. Di UGM, pemohon harus menghubungi nomor WA petugas untu mendaftar. Sedangkan di Lippo, kuota dapat dilihat secara transparan seperti pelayanan lain di Indonesia. Biasanya, kuota di tanggal-tanggal terdekat dengan pendaftaran sudah penuh semua.
Ada 2 alternatif yang bisa dilakukan, yaitu memilih tanggal yang jauh dari waktu pendaftaran atau memilih Kanim, UKK atau ULP lain yang antriannya pendek meski jauh dari rumah.
Dulu kami mengikuti tips dari medsos dan ternyata berhasil. Sekarang karena peminat melonjak, entah apakah tips tersebut masih manjur. Caranya, daftar setelah salat Jumat, sekitar jam 14.00. Refresh beberapa kali siapa tahu ada yang kosong. Waktu itu kami membuktikan dengan cara itu langsung berhasil setelah berhari-hari melihat kuota penuh. Tapi sekali lagi, itu tips lama tapi tak ada salahnya dicoba.
Demikianlah cara membuat paspor di Yogyakarta berdasarkan pengalaman kami. Semoga bermanfaat untuk teman-teman.
Baca juga: Imigrasi Melaka Malaysia dan Dumai
Post a Comment