Memecahkan Kode Di Museum Sandi Jogja

Jogja memiliki banyak museum yang mayoritas terawat. Salah satunya Museum Sandi Jogja.


museum sandi jogja tampak depan

Tidak seperti dahulu dimana museum itu hanya benda mati yang membosankan, museum jaman sekarang banyak mengalami perubahan dan berusaha lebih interaktif dengan pengunjung. Berbagai hal dilakukan, antara lain dengan membuat brosur yang memadai, membuat replika yang bisa dipegang pengunjung, menyediakan guide yang gaul, bahkan menyediakan tempat berfoto. 

Museum Sandi ini terletak di tengah kota Jogja, yaitu di Kotabaru, tak jauh dari Malioboro. Tapi jangan jalan kaki, capek juga. Ancer2nya mudah, dari pertigaan McD dan Jl Sudirman belok kiri sampai ketemu pertigaan lagi. Museum Sandi pas di pertigaan tersebut.

museum sandi jogja tangga

Saya datang kesana bersama komunitas @malamuseum , jadi semua sudah dikoordinasikan, termasuk guide. Guide-nya nyentrik banget tapi beliau juga mantan petugas Sandi juga lo. Banyak cerita pengalaman beliau yang seru di daerah konflik.

Museum ini merupakan gedung 2 lantai dengan ruang rapat, cryptogames dan ruang pamer. Di luar ada pendopo yang bisa digunakan untuk diskusi besar, gazebo yang bisa digunakan untuk diskusi kecil atau melamun dan perpustakaan. Sayang, waktu kesana adalah dalam rangka buka bersama, jadi sebenarnya museum sudah tutup sehingga kami hanya berada didalam gedung 2 lantai tersebut tidak bisa ke perpustakaan.

museum sandi jogja guide

Museum Sandi diprakarsai Kepala Lembaga Sandi Negara dan Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Juli 2008. Wah sebentar lagi ulang tahun dong. Jogja dipilih sebagai lokasi museum karena merupakan tempat lahirnya Dinas Kode. Tanggal 29 Januari 2014, Museum Sandi dipindahkan ke lokasi yang sekarang.

Tour museum diawali dengan menonton video agar kita paham garis besar peran Lembaga Sandi Negara (lemsaneg) bagi perjuangan bangsa. Lalu kita diajak berkeliling melihat perkembangan Dinas Kode sejak jaman penjajahan dulu. Ada cerita tentang para gadis dan ibu-ibu yang sengaja mengalihkan perhatian prajurit Belanda untuk menyelamatkan petugas sandi. Jaman komunikasi masih primitif, sepeda adalah andalan para petugas sandi. Mereka bisa berhari-hari di jalan demi menyampaikan pesan. Mereka juga harus tahu kode-kode yang telah ditetapkan para intelijen. Setelah itu perlahan berbagai alat pembuat dan pemcah kode digunakan.

museum sandi jogja taruna

Bagi pemuda pemudi Indonesia yang berminat bisa mendaftar ke perguruan tinggi kedinasan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN). Lulus dari sana langsung bekerja di Lembaga Sandi Negara.

Jadi jangan dibayangkan mereka tampil se-elegan James Bond 007 atau Ethan Mission Impossible karena mereka benar-benar tidak boleh tampil apalagi tampil dengan mencolok. Mereka harus pandai berbaur atau sebaliknya menghindari keramaian agar tidak terkuak bahwa mereka sedang membawa pesan penting. Untuk menjadi petugas sandi yang jempolan, ada pendidikan kedinasan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN). Adik-adik yang sudah lulus SMA bisa tanya-tanya disini, siapa tahu berminat. Karena pendidikan kedinasan berarti gratis dan setelah lulus langsung mengabdi di Lemsaneg.

museum sandi jogja dari atas

Tour diakhiri di ruangan yang ada mainan dan games untuk anak-anak. Kami juga diberi kertas kode yang boleh dibawa pulang sehingga bisa dimainkan bersama teman-teman atau keluarga.

Nah, kalau teman-teman main Jogja, setelah atau sebelum foto-foto di Tugu, mendingan ke Museum Sandi yang tak jauh dari sana, daripada nongkrong kelamaan di Tugu mengganggu lalu lintas.

Gedung Museum Sandi
Jl. Faridan M Noto No.21 Kotabaru
Yogyakarta
Telpon 0274 556920
Email: museum@lemsaneg.go.id
www.museum-sandi.org
Jam kunjungan:
Senin-Kamis 08.30-15.30
Jumat: 08.30-16.00
Sabtu-Minggu: 09.00-12.00

Post a Comment

3 Comments

  1. Ais paling suka di lantai 2 Mak. Yang ada games interaktifnya.

    ReplyDelete
  2. belum pernah dan aku suka dengan museum karena dari kecil sudah dibaisakan lihat museum, patut dikunjungi kalau ke jogja

    ReplyDelete
  3. Manajemen Museum emang harus berbenah dan berinovasi, supaya tidak ditinggalkan oleh pengunjungnya. Utamanya generasi muda. Wah Yogya emang gudangnya sejarah dan budaya, pastinya museum2 di sana menarik ya mbak :D

    ReplyDelete

Thank you for your comment. It will appear soon.