Sarapan Pagi di Alun-alun Kidul (Alkid) Jogja
Table of Contents
Meskipun pernah sangat lama tinggal di Jogja, baru beberapa bulan lalu saya tahu apa itu Alkid. Tadinya saya pikir itu taman bermain baru di Jogja. Ternyata itu adalah singkatan dari Alun-alun Kidul.
Dahulu Alkid adalah tempat yang asik di sore hari. Bisa untuk nongkrong rame-rame dengan teman-teman atau merenung sendirian. Tak sedikit teman yang nembak gebetan disini. Hahahaaa.... Tapi sekarang Alkid disore hari seperti pasar tiban. Makin malam makin ramai sampai nggak bisa lewat, apalagi parkir. Jalan kaki pun susah. Segala macam orang jualan jajan dan menyewakan odong-odong ada disini. Belum lagi ditengah alun-alun yang ramai dengan orang masangin (melewati pohon beringin kembar dengan ditutup matanya) bercampur dengan pedagang mainan. Benar-benar kacau suasananya. Jadilah saya Alkid hater. Jika ada teman yang minta diantar masangin, langsung saya tolak mentah-mentah.
Tapi belakangan saya cabut status saya sebagai Alkid hater karena sudah menemukan cara untuk menikmati suasana Alkid. Awalnya dimulai dengan perburuan tempat jogging yang ternyata nyaris tidak ada di Jogja. Oh God, kok bisa ya? Ada pun sudah di pinggiran, masuk wilayah Sleman. Ternyata Jogja miskin ruang publik untuk kepentingan olahraga. Kebanyakan ruang publik untuk wisata dan seni budaya.
Setelah berhari-hari googling (beneran, bukan dramatisasi), akhirnya ada secercah harapan di Alkid. Saya putuskan untuk datang di hari kerja karena saya pikir di weekend kondisinya akan sama saja seperti sore dan malam hari, banyak keluarga dan balitanya.
Ternyata benar, di pagi hari suasana Alkid lumayan untuk jogging. Meski cuaca panas dan kendaraan bermotor banyak yang berseliweran, tapi masih leluasa untuk bergerak. Parkir disini bebas di sepanjang jalan dan gratis, kecuali jika parkir didepan warung-warung makan karena ada petugas parkir yang mengatur supaya lalu-lintas tetap lancar. Situasi ini membuat warga yang berolah raga mengenakan masker dan kacamata hitam. Kalau saya cuma pakai kacamata hitam karena masker membuat napas tidak lega. Yang sangat mengganggu adalah bapak-bapak yang pipis sembarangan di tengah lapangan rumput, padahal kalau pagi dipakai anak-anak sekolah untuk olahraga lo.
Update 09/01/2022: Sekarang tidak ada parkir gratis!
Yang jogging disana juga cukup banyak dan kadang membentuk formasi jogging bersama meski tak saling kenal. Saya? Akhir-akhir ini saya cuma mampu jalan cepat dan sesekali jogging karena napas makin tidak mau kompromi. Faktor U mungkin ya? Heheee....
Di bagian tepi alun-alun banyak terdapat tenda sarapan. Tak seperti tenda malam yang ala kadarnya, tenda pagi malah lebih nyaman. Pengunjung yang sarapan juga lebih santai ngobrol berlama-lama. Pilihannya lumayan beragam, ada wedangan di angkringan, soto, lontong opor, nasi kuning, nasi pecel, dan tentu saja gudeg. Harganya juga umum kok, seperti warung sederhana lainnya, nggak mahal. Di pojokan juga masih ada papan koran Kedaulatan Rakyat yang dibaca beramai-ramai oleh warga. Pemandangan yang unik untuk netizen.
Jadi, kalau mau menikmati suasana Alkid, datanglah hari Senin - Jumat di pagi hari. Semoga setelah saya tulis ini nggak jadi ngetop sekali terus mendadak penuh seperti kalau sore dan malam hari, ya.
Tambahan dari mbak Ika Koentjoro: ada alat fitness permanen. Memang benar, tepatnya didekat pintu masuk dari arah Plengkung Gading dan masih bisa dipakai.
Revisi: Jumat lalu, barusaja 3 kali putaran alun-alun, tiba-tiba dikejutkan dengan suara yang membahana. Yup, ada sekelompok orang (ibu-ibu) yang seperti persiapan akan senam aerobics disitu. Mereka sedang mempersiapkan sound system yang dahsyat terdengar dari ujung ke ujung. Tentu saja ini sangat mengganggu. Saya memilih olahraga ini karena kurang cocok dengan suasana bising gym. Senam aerobik sangat menyehatkan tapi sebaiknya tepa sliro dengan pengguna alun-alun lainnya karena musik yang super keras itu diperuntukkan diruang tertutup. Saya pun langsung cabut, pulang, meski belum keringetan.
alun2 kidul itu yang ad apohon beringin gede bukan?>
paling suka deh klo udah banyak makanan gt :D
Aah, jd kangen Jogja :)
#efek cita rasa jawa timuran yg suka pedes
Eniwei, baru tahu neh blog kusus travelingnya Mbak Lusi. Keren, sdh terspesifikasi blog-blognya
plengkungan gading, alkid, gudeg, bakmi, sama mak lusi sampai ketemu lagi yaa :D