Si Lumba-lumba Makan Dulu

Bagi yang sering menggunakan transportasi laut, dan beruntung, seperti di perairan Barelang dan perairan dalam lainnya di Indonesia, bisa menyaksikan lumba-lumba berlompatan bebas dan ngebut berenang. Namun karena ikan ini mudah dilatih, maka manusia segera memanfaatnya untuk berbagai tujuan, misalnya penelitian, pertunjukan sampai spionase. Seperti hari itu, siang yang panas tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk mengantri dipintu masuk pertunjukkan lumba-lumba. Begitu spanduknya terpasang ditiap persimpangan jalan dikota ini, sepertinya jarang anak-anak yang ingin melewatkan ikan yang bisa berakting ini.

Lumba-lumba memang ikan, namun dalam dunia ilmiah tergolong hewan mamalia. Lumba-lumba yang bertampang lucu dan bersahabat ini, menginspirasi banyak penemuan ilmiah. Pernah lihat perenang kelas dunia Michael Phelps bertanding sewaktu olimpiade di televisi? Lucu khan bajunya? Tertutup sampai bawah, padahal namanya orang berenang biasanya bajunya sangat minim. Itu adalah teknologi terbaru didunia renang yang semakin banyak diikuti perenang kelas dunia lima tahun belakangan. Teknologi itu terinspirasi dari kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air.

Manusia bahkan terinpirasi sistim pendengaran lumba-lumba yang disebut ekolokasi untuk membuat system radar kapal selam. Sistim ini menghindarkan lumba-lumba dari benturan didepannya. Lumba-lumba memperhatikan pantulan suaranya dari benda-benda didepannya. Bahkan lebih jauh lagi, mampu memindai wilayah yang luas dan memetakan samudra. Lumba-lumba juga memanfaatkannya untuk berkomunikasi dengan lumba-lumba lain sampai berjarak 220km. Luar biasa. Namun demikian, karena mengandalkan pantulan, pengeboran minyak ditengah laut dapat membingungkannya.

Tidak seperti ikan lain, lumba-lumba memiliki hubungan yang sangat dekat dengan anakkya. Si anak akan selalu berada didekat induknya sampai besar. Induk menyediakan susu sebagai sumber energi si anak dan melindunginya dari bahaya.

Lumba-lumba juga hidup berkelompok, yang disebut seabagai kawanan. Makanya jika kita beruntung bisa melihat lumba-lumba, tidak pernah kita melihatnya hanya seekor saja. Mereka hidup diperairan dalam, namun sesekali harus muncul kepermukaan untuk menghirup udara. Lumba-lumba juga bisa tidur tapi bukan tidur seperti hewan didarat karena bisa tenggelam, namun dengan sebelah mata dan sebelah otak. Unik ya.

Lalu apakah lumba-lumba yang kita lihat disirkus itu bisa melakukan berbagai atraksi karena memang cerdas? Faktanya memang lumba-lumba itu mamalia yang cerdas. Namun yang disirkus itu semata-mata karena memanfaatkan insting hewaninya, yaitu makanan. Sirkus bukanlah institusi penelitian. Yang diperlukan adalah “menguangkan” asetnya sesegera mungkin, termasuk lumba-lumba. Maka yang dilakukannya, melatih lumba-lumba memanfaatkan insting hewannya. Lumba-lumba dibiarkan lapar, lalu dilatih sesuai keinginan pelatih dimulai dengan latihan sederhana. Tiap latihan tujuannya hanya satu, mendapat makanan. Terus menerus sampai si lumba-lumba terbiasa mendapatkan makanan dengan berusaha lebih dulu. Lalu pelatih akan meningkatkan ke latihan yang lebih sulit, sampai tercapai satu atraksi menarik. Kemudian disusul latihan untuk atraksi lainnya. How sad!

Post a Comment

0 Comments